Lebih Bahagia Karena Putus

A: "Belakangan ini air mukamu nampaknya mulai membaik.
B: "Karena pacarku sekarang sudah mencampakkan diriku secara resmi."
A: "Masa dicampakkan oleh orang merupakan suatu hal yang menyenangkan?"
B: "Karena setiap malam aku tak usah lagi begadang sampai jauh malam seperti dulu, tak usah lagi mengingat-ingat kembali kata-kata bohong yang pernah kukatakan kepadanya dan tak usah lagi mencamkan kata-kata itu untuk selama-lamanya."


Berkelahi dengan Teman Sekolah

Ibu: "Kamu berkelahi dengan Arie, seorang teman sekolahmu yang paling baik, apakah kamu sedikit pun tak merasa malu?"
Anak: "Dia melempar batu lebih dulu kepadaku."
Ibu dengan sangat marah berkata: "Waktu dia melempar batu kepadamu, kamu harus segera pulang memberitahu hal ini kepada Ibu."
Anak: "Apa gunanya, lemparanku toh lebih jitu daripada Ibu."


Jangan Menembak Bajunya

Sebuah toko pakaian telah dijarah oleh orang, penjarah itu baru saja keluar dari pintu toko kepergok polisi yang sedang ronda, maka itu terjadilah tembak-menembak di antara mereka.

Pada waktu itu juragan toko pakaian buru-buru datang kemari dan berusaha menarik polisi dengan tangannya sambil berteriak-teriak: "Tembak saja celananya, jangan bajunya. Karena bajunya belum dibayar."

Pertikaian di Kantor

Di dalam kantor, dalam suatu perang mulut, seorang rekan sekerja wanita karena tak dapat menandingi rekan lelakinya, ia mengambil sebotol parfum dan dengan gencar menyemprotkannya ke bajunya, kemudian ia berkata dengan tersenyum:

"Malam ini tentu akan ramai. Tunggulah, kamu pasti bertengkar dengan isterimu! Hehe..."


Bahasa Isyarat Mau Kawin Lagi

Sesudah beberapa tahun kehilangan isteri tercinta, kakek ingin mencari pasangan yang baru. Dia berkata kepada anak laki-laki satu-satunya dengan bahasa isyarat:

"Biasanya waktu tidur aku kedinginan."

Anak lelakinya termasuk berbakti dan sangat sayang kepada Bapaknya, maka setelah mendengar perkataan itu ia pun segera membelikan sang Bapak sebuah alat pemanas.

Tak lama kemudian, kakek berkata pula: "Punggungku sering-sering gatal, nggak ada orang yang bisa bantu menggaruknya."

Anak lelakinya segera ke toko membeli sebuah alat penggaruk untuk Bapak.

Lewat beberapa waktu kemudian, anak berkata kepada Bapaknya: "Bulan depan cucu laki-laki Bapak akan kawin!"

Kakek dengan nada agak marah berkata: "Buat apa kawin? Belikan dia sebuah alat pemanas dan alat penggaruk sudah cukup, bukan?"


kaos couple